Tujuh Kuliner Jawa Timur yang Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia

blog_10

LAINNYA

Nov 28 2024, 14.26

Jawa Timur, provinsi dengan wilayah terluas di Pulau Jawa ini tak hanya indah karena alam pegunungan, hutan dan pantainya, tapi juga karena kekayaan kulinernya yang diramu dengan bumbu-bumbu khas yang menambah cita rasa unik di lidah.

Dari sekian banyak kuliner khas Jawa Timur, 14 di antaranya telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) sejak tahun 2016 hingga 2024. Namun ulasan kali ini akan menyajikan tujuh dari 14 kuliner khas Jawa Timur tersebut, sebagaimana dilansir dari Instagram resmi Pemprov Jatim berikut ini.

1. Pecel Madiun (Madiun) Diakui sebagai WBTbI pada 2022

Memiliki ciri khas bumbu kacang dengan jeruk purut dan beragam sayuran seperti kacang panjang, kenikir, bayam serta lamtoro dan krai. Biasanya disajikan dengan nasi, peyek, dan lauk seperti tempe, empal, atau telur, serta dibungkus daun pisang. Pecel sudah ada sejak zaman kuno, tercatat dalam Kakawin Ramayana abad ke-9, dan Prasasti Siman Kediri tahun 943 Masehi.

2. Pecel Semanggi (Kota Surabaya) Diakui sebagai WBTbI pada 2022

Pecel Semanggi adalah makanan khas Surabaya yang berbahan utama daun semanggi, dengan bumbu kacang berbasis ubi jalar dan kacang tanah, serta disajikan dengan kerupuk puli (kerupuk yang terbuat dari nasi, yang dikeringkan dengan cara dijemur). Selain nikmat dengan rasa manis yang khas, Pecel Semanggi sangat bermanfaat untuk memperlambat osteoporosis.

3. Brem (Kabupaten Madiun) Diakui sebagai WBTbI pada 2023

Brem adalah kue yang memiliki cita rasa unik yang manis dan sedikit asam, khas dari hasil fermentasi beras ketan. Ketika dimakan, Brem langsung meleleh di dalam mulut, memberikan sensasi lembut dan dingin. Rasa manis yang dominan berpadu dengan sedikit keasaman dari proses fermentasi, menciptakan pengalaman rasa yang berbeda dari kue-kue lainnya.

4. Kerupuk Abang Ijo (Kabupaten Bojonegoro) Diakui sebagai WBTbI pada 2024

Kerupuk Abang Ijo (merah hijau), atau disingkat dengan kerupuk Bang-Jo pertama kali dibuat pada tahun 1929 oleh pasangan suami istri Tan Tjian Liem dan Oei Hay Nio. Dengan rasa gurih dan renyah, serta warna warni yang menarik, menjadikan kerupuk Bang-Jo ini sebagai oleh-oleh favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Bojonegoro.

5. Ampo (Kabupaten Tuban) Diakui sebagai WBTbI pada 2024

Ampo adalah makanan tradisional yang terbuat dari tanah liat pilihan, yang dipercaya mampu menenangkan perut, terutama bagi wanita hamil. Selain dikonsumsi, Ampo juga memiliki nilai spiritual dan disajikan dalam upacara adat desa. Dibuat dengan menumbuk dan memanggang tanah liat, Ampo berbentuk seperti wafer rol berwarna coklat kehitaman.

6. Pudak (Kabupaten Gresik) Diakui sebagai WBTbI pada Tahun 2024

Pudak adalah kue tradisional khas Gresik yang terbuat dari tepung beras, gula dan santan, dikemas dalam pelepah daun pisang. Tersedia dalam berbagai varian, seperti pudak putih, merah, sagu dan pandan. Konon, dahulu Pudak dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat Gresik yang mayoritas adalah pedagang, sehingga bisa dibawa ke mana-mana sebagai bekal saat bepergian jauh untuk berdagang.

7. Krecek Bung (Kabupaten Lumajang) Diakui sebagai WBTbI pada 2024

Krecek Bung adalah salah satu makanan khas Lumajang yang terbuat dari rebung atau tunas bambu muda. Rebung ini diolah secara tradisional, menghasilkan rasa gurih dengan sentuhan manis dan aroma asap yang khas, serta teksturnya renyah saat digigit.

Jika berkunjung ke salah satu kota di Jawa Timur, 14 atau tujuh kuliner khas yang telah diakui sebagai WBTbI itu bisa menjadi pilihan terbaik untuk oleh-oleh.

Penulis : Dewi Mariya Ulfah

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Enam Tradisi dan Ekspresi Jawa Timur yang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia

LAINNYA

Nov 26 2024, 11.54

Mamaca Situbondo adalah seni tradisi Madura yang berkembang di daerah Pandalungan, termasuk Situbondo.


Copyright Katadata 2022