Studi: 85% Gen Z dan 73% Boomer Gunakan AI Generatif di Tempat Kerja
TEKNOLOGI DIGITAL
May 11 2024, 10.32
Semakin banyak profesional dan pekerja kantoran yang menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) untuk meningkatkan produktivitas. Laporan Tahunan Indeks Tren Kerja 2024 dari Microsoft dan LinkedIn menyebutkan, karyawan saat ini menginginkan AI di tempat kerja dan tren ini terlihat di seluruh industri.
Semakin banyak karyawan yang mengadopsi alat bantu AI Generatif untuk bekerja, seringkali tanpa sepengetahuan atau persetujuan resmi dari perusahaan. Berdasarkan laporan tersebut, 75 persen pekerja secara global menggunakan AI Generatif.
Kelompok pengguna ini mencakup 85 persen staf Gen Z dan 73 persen generasi boomer. Laporan tersebut juga menyatakan, sebanyak 53 persen pengguna AI khawatir jika atasan mereka mengetahuinya, maka hal tersebut dapat menandakan bahwa mereka dapat digantikan.
Terlepas dari adopsi yang tidak terlihat secara luas ini, banyak perusahaan yang berjuang untuk memahami AI. Sebanyak 66 persen pemimpin mengatakan bahwa mereka tidak akan mempekerjakan seseorang yang tidak memiliki keahlian AI, namun hanya 39 persen yang memberikan pelatihan untuk itu, dan 60 persen pemimpin khawatir bahwa strategi AI mereka tidak memadai.
Menurut laporan tersebut, 75 persen orang sudah menggunakan AI di tempat kerja, sementara 46 persen di antaranya mulai menggunakan AI kurang dari enam bulan yang lalu. 78 persen responden membawa AI mereka sendiri ke tempat kerja. Hal ini menunjukkan bahwa tanpa panduan yang tepat dari atasan, karyawan mengambil tindakan sendiri dan menggunakan AI secara sembunyi-sembunyi.
Dari sudut pandang pemberi kerja, 66 persen pemimpin mengakui, mereka tidak akan mempekerjakan seseorang yang tidak memiliki keterampilan AI. Hal ini menunjukkan bagaimana memperoleh keterampilan AI telah menjadi kunci bagi para pencari kerja. Meskipun kehilangan pekerjaan adalah salah satu kekhawatiran utama dengan pesatnya perkembangan AI, laporan ini menawarkan pandangan yang seimbang.
Dikutip dari laman Indian Express, sebanyak 55 persen pemimpin menyatakan kekhawatirannya tentang memiliki cukup banyak talenta untuk mengisi peran. Para pemimpin ini berasal dari berbagai fungsi, namun mayoritas (60 persen atau lebih) berasal dari bidang keamanan siber, teknik, dan desain kreatif.
Terkait profesional yang bekerja, 45 persen khawatir AI akan menggantikan pekerjaan mereka, 46 persen mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan untuk berhenti bekerja di tahun depan (lebih tinggi dari 40 persen yang mengatakan hal yang sama pada tahun 2021).
Meskipun banyak pemimpin mengatakan bahwa mereka tidak akan mempekerjakan seseorang yang tidak memiliki keterampilan, 71 persen mengatakan bahwa mereka lebih suka mempekerjakan orang yang kurang berpengalaman dengan keterampilan AI daripada kandidat yang lebih berpengalaman tanpa keterampilan tersebut.
Laporan ini juga menyoroti peningkatan pengguna AI. Mereka adalah pengguna yang menggunakan AI generatif setidaknya beberapa kali dalam seminggu dan menghemat waktu setidaknya 30 menit sehari.
Studi KIC menemukan tingkat kesadaran masyarakat Indonesia mengenai AI tergolong tinggi, meskipun pengetahuan tentang teknologi dimaksud masih terbatas.
Dari semua sektor pekerjaan yang telah terpengaruh oleh kemunculan AI, pekerjaan di sektor informasi dan komunikasi merupakan salah satu dari sedikit pekerjaan yang dibantu oleh AI.