Barbeinheimer, Mengubah Industri Film dan Menggerakkan Ekonomi Amerika
EKONOMI & BISNIS
Jul 31 2023, 13.40
Dunia masih dilanda fenomena “Barbenheimer” nama yang merupakan perpaduan dari dua judul film yaitu Barbie dan Oppenheimer.
Sejak dirilis 21 Juli lalu, Barbie yang disutradarai Greta Gerwig sudah meraup lebih dari $775 juta di seluruh dunia dan Oppenheimer karya terbaru Christopher Nolan meraih pemasukan lebih dari $400 juta. Total, dua film itu menghasilkan lebih dari $1,1 miliar hanya dalam waktu 10 hari.
Pecinta film sepertinya sudah bosan dengan film superhero atau sekuel yang selama ini menyedot perputaran uang di industri film. Sejak 2004, dua film kategori tersebut yang menjadi film terlaris di Amerika. Mulai dari Shrek 2, Spider-Man, The Dark Knight, Avengers hingga Top Gun: Maverick. Film terakhir yang bukan superhero dan sekuel yang bisa menjadi film terlaris di sepanjang tahun di Amerika adalah Finding Nemo (2003).
Tahun ini sepertinya menjadi antiklimaka bagi film superhero dan sekuel. Dua film superhero yaitu Shazam: Fury of Gods serta The Flash gagal di box office. Guardian of the Galaxy vol 3 dan Spider-Man: Across the Spider Verse meraih pemasukan di bawah ekspektasi. Sedangkan Mission Impossible 7 juga gagal bersinar.
Kejutan tahun ini dilakukan oleh The Super Mario Bros Movie yang di Amerika meraup $570 juta dan total $1,3 miliar di seluruh dunia. Barbie sudah meraup hampir 60 persen dari pemasukan The Super Mario Bros Movie hanya dalam waktu 10 hari.
Apa sebenarnya yang membuat fenomena Barbenheimer ini menjadi begitu luar biasa, tidak hanya di Amerika tapi juga di sebagian besar negara di dunia?
CEO Paper Airplane Media Mike Polydoros, yang bergerak di bidang industri pemasaran film mengungkapkan, fenomena Barbenheimer terjadi karena adanya budaya Fear of Missing Out (FOMO) dan juga keinginan untuk menyaksikan dua film itu di layar bioskop secepat mungkin.
"Mereka melakukan pekerjaan yang baik dalam memposisikannya sebagai film yang tidak hanya perlu ditonton di bioskop, tetapi juga harus ditonton bersama teman-teman Anda di teater," kata Mike Polydoros
Barbenheimer juga memberikan dampak besar di sektor ekonomi. Pemegang kartu Bank of America menghabiskan 13,2% lebih banyak untuk hiburan dibandingkan tahun lalu, yang merupakan pengeluaran terbesar dari semua kategori yang dilacak.
Dalam sebuah laporan penelitian, Bank of America mengatakan bahwa peningkatan pengeluaran untuk hiburan, dan juga di toko-toko pakaian, sebagian besar didorong oleh perilisan film yang sangat dinanti-nantikan, Barbie dan Oppenheimer.
Nostalgia film ternyata tidak lagi cukup untuk menginspirasi konsumen untuk meninggalkan sofa mereka dan pergi ke bioskop.
"Industri ini sedang berada di persimpangan jalan. Kesuksesan Oppenheimer dan Barbie menunjukkan mengapa studio harus mulai berpikir di luar kebiasaan dan memberikan ruang bagi para pekerja kreatif untuk melakukan yang terbaik. Tidak ada lagi masa-masa di mana sebuah merek dapat dengan mudah ditempelkan pada sebuah produk dan orang-orang diharapkan untuk datang berbondong-bondong hanya karena mereka pernah melihatnya sebelumnya atau karena algoritma menunjukkan bahwa mereka akan melihatnya," kata Shawn Robbins, kepala analis di BoxOffice.com.
Sejumlah kritikus film menilai, tidak ada film yang bisa menyaingi Barbenheimer hingga musim panas berakhir, termasuk Haunted Mansion produksi Disney, Teenage Mutant Ninja Turtles dan juga sekuel Meg.
Ini artinya, Barbenheimer akan terus mendulang uang selama beberapa pekan ke depan. Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Jerome Powell bahkan menyatakan, Barbenheimer menggerakkan ekonomi dengan pulihnya kepercayaan konsumen.
Bisnis di industri film mungkin telah berubah, namun ada dua fakta sederhana yang tetap ada: Jika Anda ingin menghasilkan uang dalam bisnis film, Anda harus membuat film.
Greta Gerwig dan Christopher Nolan sudah membuktikan, film yang mereka buat – nonsekuel dan nonsuperhero- tetap bisa mendatangkan pecinta film secara berbondong-bondong ke bioskop dan menghasilkan cuan.