Umat Muslim di seluruh dunia sedang merayakan Ramadan, bulan tersuci dalam kalender Islam. Bulan ini merupakan waktu untuk melakukan refleksi spiritual, meningkatkan ketaqwaan, beramal, dan berpuasa.
Berpuasa selama bulan Ramadan diyakini sebagai cara untuk menyucikan jiwa dan mengembangkan disiplin diri. Umat Muslim berpantang semua makanan atau minuman, termasuk air dan permen karet, dari fajar hingga matahari terbenam. Puasa biasanya berlangsung selama 12 hingga 18 jam.
Dalam agama Islam, setiap orang yang telah mencapai usia akil balig diharapkan untuk berpuasa, kecuali dalam situasi tertentu. Menurut Islamic Society of North America, orang-orang yang dikecualikan dari puasa adalah lansia, mereka yang secara fisik atau mental tidak mampu berpuasa, ibu hamil, ibu menyusui, orang yang sedang sakit, dan pelancong.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), puasa memiliki beberapa manfaat, termasuk peningkatan sensitivitas insulin, manfaat kardiometabolik, dan penurunan berat badan. Berpuasa terkadang dapat membantu penderita diabetes tipe 2 yang kondisinya terkendali.
Ada beberapa masalah kesehatan bagi penderita diabetes atau kondisi medis lainnya yang ingin berpuasa dan perlu minum obat setiap hari. Mengonsumsi obat akan membatalkan puasa.
"Ini adalah sesuatu yang perlu didiskusikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan Anda untuk melihat apakah ada cara agar obat dapat disesuaikan, waktu minum obat dapat disesuaikan, dan juga untuk mengetahui obat mana yang dapat membuat mereka berisiko lebih besar mengalami gula darah rendah atau gula darah tinggi," jelas Dr. Amaenuddin dari Mayo Clinic.
Kata Amaenuddin, sebaiknya Anda tetap aktif berolahraga saat berpuasa selama Ramadan. Hal ini dapat menjaga tingkat energi Anda dan meningkatkan suasana hati Anda.
Namun, berolahraga di tengah cuaca yang panas bisa menjadi tantangan tersendiri. Ia mengatakan bahwa kuncinya adalah untuk tetap terhidrasi dan memuaskan dahaga Anda ketika Anda bisa makan dan minum.
Para ahli kesehatan mengatakan bahwa bukan ide yang baik untuk melakukan latihan kardio yang intens dan latihan beban berat saat berpuasa.
"Ada aturan praktis yang baik bahwa jika Anda biasanya berolahraga dengan intensitas X saat Anda tidak berpuasa, mungkin kurangi intensitas atau durasinya menjadi sekitar setengahnya selama bulan Ramadan untuk memastikan bahwa Anda tidak memaksakan diri Anda terlalu keras dan Anda tidak mengalami dehidrasi atau menghabiskan cadangan energi Anda terlalu cepat," ujar Amaenuddin.
"Puasa sebenarnya dapat menjadi kesempatan untuk memastikan bahwa Anda makan dengan sehat, mengonsumsi jenis makanan yang tepat untuk membantu mengatur gula darah," kata Amaenuddin.