Sepuluh Tradisi Ramadan yang Unik dan Indah dari Berbagai Negara di Seluruh Dunia
GAYA HIDUP
Apr 01 2024, 12.59
Ramadan adalah bulan penuh kemeliaan yang dirayakan oleh lebih dari dua miliar Muslim di seluruh dunia.
Di bulan suci nan mulia ini, segala keragaman budaya dan adat istiadat dari seluruh dunia berkumpul menjadi satu, memberikan pengalaman Ramadan yang indah dan unik, yang patut untuk diketahui serta dipelajari untuk menambah wawasan pengetahuan umum.
Dilansir dari The Muslim Vibe, berikut ini sepuluh tradisi Ramadan yang unik dan indah dari berbagai negara di seluruh dunia.
1. Mesir Di sebagian besar wilayah Mesir, lentera warna-warni dinyalakan untuk merayakan bulan suci Ramadan, dan menjadi salah satu cara paling simbolis serta penuh warna untuk merayakan bulan yang istimewa ini.
Mesir terkenal dengan lentera-lentera berwarna-warni serta berkilauan, yang dinyalakan pada sore dan malam hari, yang disebut dengan "Fanous". Asal-usul tradisi ini kemungkinan berasal dari Kekaisaran Fatimiyah, ketika Khalifah Al-Mu'izz li-Din Allah disambut dengan lentera warna-warni, saat ia tiba di Kairo.
Di saat ini, tradisi penyambutan tersebut menjadi salah satu cara yang paling menggembirakan dan penuh warna untuk memeriahkan jalanan selama bulan Ramadan.
2. India "Seheriwalas" di India, tepatnya di New Delhi, merupakan tradisi Mughal Kuno yang digunakan untuk membangunkan orang-orang Muslim untuk sahur.
Para pelaku acara ini akan mengumandangkan doa dan nama-nama Allah, serta Nabi Muhammad dalam sebuah syair yang indah tentang tradisi Ramadan. Hal ini untuk memastikan semua orang di lingkungan mereka bangun untuk sahur sebelum salat Subuh.
3. Indonesia Banyak Muslim Indonesia, terutama di Pulau Jawa, melakukan ritual pembersihan yang disebut "Padusan" untuk menandai dimulainya bulan Ramadan. Tradisi ini bertujuan untuk membersihkan diri secara spiritual dan fisik, sebelum dimulainya bulan suci Ramadan.
Padusan dalam dialek Jawa berarti "mandi", dan dalam tradisi ini, banyak Muslim mandi berendam di mata air alami, atau bahkan danau - meskipun saat ini banyak yang melakukannya di rumah masing-masing.
Tradisi ini menjadi simbolis pemurnian, untuk mempersiapkan diri secara mental dan fisik, guna menyambut datangnya bulan suci Ramadan yang mulia.
4. Maroko Di Maroko, ada tradisi yang disebut “Nafar”, yaitu para pria yang berjalan melewati gang-gang di lingkungan sekitar rumah mereka untuk membangunkan para penghuni rumah, untuk melaksanakan makan sahur dan salat Subuh. Dalam tradisi ini, ada sebagian pria yang bertindak sebagai pembaca doa pagi, dan diiringi suara terompet dari para pria yang lain.
5. Albania Dalam sebuah tradisi unik di Albania, banyak Muslim Roma akan memulai dan mengakhiri hari puasa dengan balada khusus untuk Ramadan.
Bersamaan dengan memainkan "lodra", drum tradisional yang dilapisi kulit domba atau kambing, pelaku acara tersebut mengundang keluarga dan orang-orang terdekat mereka untuk berbuka puasa dengan iringan balada religius, guna menunjukkan pengabdian mereka pada Islam selama bulan yang indah ini.
6. Irak Dalam sebuah tradisi yang sudah ada sejak lama, banyak pria Irak akan berkumpul dalam kelompok besar setelah berbuka puasa untuk bermain "Muheibes" - sebuah permainan tipu-tipu yang lucu, di mana sebuah cincin diedarkan di bawah kain, dan orang-orang harus menebak siapa yang sebenarnya memiliki cincin tersebut berdasarkan bahasa tubuh saja.
Meskipun sempat dikhawatirkan akan hilang setelah perang bertahun-tahun, "Muheibes" kembali populer dalam beberapa tahun terakhir, karena banyak warga Irak yang secara aktif berupaya melestarikan permainan tradisional Ramadan ini.
7. Kamerun Muslim di Kamerun melakukan tradisi membuka pintu untuk menyambut siapa saja yang datang untuk berbuka puasa.
Tradisi ini merangkul siapa saja untuk berbuka puasa bersama, dan merupakan hal yang umum dilakukan di Kamerun selama bulan suci Ramadan.
8. Turki Dalam sebuah tradisi kuno dari zaman Ottoman, Turki, seorang penabuh drum akan mengumumkan dimulainya waktu sahur. Pria itu mengenakan pakaian tradisional Ottoman, dan menggunakan drum tradisional Turki yang disebut "davul", serta bertugas membangunkan orang-orang sebelum salat subuh.
9. Maladewa Maladewa menjadi negara yang sangat indah dan meriah selama Ramadan - dan salah satu cara untuk merayakan Ramadan adalah dengan "raivaru", yaitu pembacaan puisi kuno religius khas Maladewa.
10. Afrika Selatan "Pengamat Bulan" yang ditunjuk secara khusus akan menandai Idul Fitri di Afrika Selatan
Dalam sebuah tradisi yang sangat unik di Afrika Selatan, seorang "pengamat bulan", atau "maan kykers" dalam bahasa Afrikaans, akan berdiri di atas Signal Hill, pantai di Sea Point Promenade, atau di Three Anchor Bay, dan mengumumkan kapan Idul Fitri akan tiba - setelah melihat bulan sabit dengan mata kepala sendiri.
Maan Kykers itu ditunjuk langsung oleh Dewan Peradilan Muslim Afrika Selatan, dan tradisi khusus ini menandai akhir Ramadan. Uniknya, tradisi ini merupakan kegiatan melihat bulan sabit pertama di dunia dengan mata telanjang.