Melahirkan Bayi dengan Berat Badan Rendah Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

blog_10

GAYA HIDUP

Jun 13 2024, 16.03

Melahirkan bayi dengan berat badan rendah bisa meningkatkan risiko wanita terkena demensia di kemudian hari, sebuah penelitian mengungkapkan.

Dilansir dari laman Medical Daily, dalam studi terbaru yang diterbitkan di Neurologi, para peneliti menemukan bahwa individu yang melahirkan bayi dengan berat kurang dari 5,5 pon berisiko lebih tinggi mengalami masalah memori dan kognitif di kemudian hari, berbeda dengan mereka yang melahirkan bayi tanpa berat lahir rendah.

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki persalinan berat lahir rendah memiliki risiko penyakit kardiovaskular dan tekanan darah tinggi yang lebih tinggi. Studi kami menemukan bahwa riwayat memiliki anak dengan berat lahir rendah mungkin juga menjadi penanda kognisi yang lebih buruk di kemudian hari," kata penulis studi Diana C. Soria-Contreras, dikutip Kamis (13/6/24). 

Para peneliti menggunakan data dari Nurses' Health Study II, kohort longitudinal perawat wanita yang terdaftar pada tahun 1989. Ada total 15.323 peserta dengan usia rata-rata 62 tahun.

Untuk penilaian kognitif, para peneliti melakukan serangkaian tes memori dan berpikir pada para peserta. Peserta diminta untuk mengisi kuesioner tentang komplikasi kehamilan mereka, hasil kelahiran, berat lahir, dan informasi lainnya.

Sekitar 8% dari peserta (1.224) memiliki kelahiran dengan berat lahir rendah. Skor yang lebih tinggi dalam penilaian kognitif menunjukkan bahwa para peserta memiliki memori dan pemikiran yang lebih besar.
"Rata-rata, perbedaan skor antara mereka yang memiliki dan tanpa pengiriman berat lahir rendah adalah -0,06 untuk tes kecepatan dan perhatian dan -0,05 untuk pembelajaran dan memori kerja. Ini sebanding dengan perbedaan yang terkait dengan usia satu hingga dua tahun tambahan dalam populasi ini," kata rilis berita.

Temuan ini mengungkapkan bahwa wanita yang sebelumnya melahirkan bayi dengan berat lahir rendah memiliki skor yang lebih rendah dalam kecepatan/perhatian psikomotor dan memori belajar/kerja dibandingkan dengan wanita yang melahirkan bayi dengan berat badan normal. Mereka juga mengamati bahwa dengan meningkatnya jumlah kelahiran dengan berat lahir rendah, ada gradien skor-z yang lebih rendah.

Namun, para peneliti memperingatkan bahwa hasilnya menunjukkan hubungan antara keduanya tetapi bukan hubungan penyebab. Karena sebagian besar peserta adalah orang kulit putih non-Hispanik, temuan ini mungkin tidak dapat digeneralisasikan ke populasi lain.

"Penelitian di masa depan diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan kami dan untuk melihat apakah skrining wanita dengan riwayat persalinan dengan berat lahir rendah untuk masalah kognitif dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan otak mereka dapat membantu mencegah atau menunda gangguan kognitif dan demensia di kemudian hari," kata Soria-Contreras.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Studi Ungkap Wanita Kehilangan Lebih Banyak Tahun Hidup Pasca Serangan Jantung

GAYA HIDUP

Jul 12 2024, 08.52

Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.


Generic placeholder image

Polusi Udara Mempengaruhi Kehidupan Bahkan Sebelum Pembuahan

GAYA HIDUP

Jul 10 2024, 10.52

Temuan ini dibuat setelah tim peneliti menganalisis 3.659 transfer embrio beku dari 1.836 pasien di Perth, Australia, selama delapan tahun.


Generic placeholder image

Menghindari 10 Irisan Bacon Seminggu Bisa Memperpanjang Umur

GAYA HIDUP

Jul 08 2024, 08.39

Hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, perubahan pola makan kecil ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.


Generic placeholder image

Paparan Cahaya Terang di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes

GAYA HIDUP

Jul 02 2024, 22.20

Peneliti menemukan bahwa paparan cahaya antara pukul 12:30 dan 6 pagi, terkait dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 67%.


Generic placeholder image

Pengangkatan Ovarium Dini Dapat Mempengaruhi Kesehatan Otak Wanita

GAYA HIDUP

Jun 25 2024, 09.39

Penelitian ini melibatkan 22 peserta yang menjalani ooforektomi bilateral pramenopause (PBO) – pengangkatan kedua ovarium – sebelum usia 40 tahun.


Copyright Katadata 2022