Setiap Langkah Kaki di BTN JAKIM 2025 Ibarat Sapuan Kuas Pelukis dalam Membuat Mahakarya
GAYA HIDUP
Jun 29 2025, 17.16
Minggu, 29 Juni 2025, waktu menunjukkan 27 menit lebih dari pukul 5 pagi, ribuan pelari Half Marathon mulai berlari setelah mendengarkan aba-aba “go” dari pembawa acara.
Para pelari HM dengan zone start C segera tancap gas untuk dapat meraih personal best (PB) di event lari dengan Elite Label BTN Jakarta International Marathon (BTN JAKIM) 2025 di Jakarta. Lebih dari 31 ribu pelari yang berasal dari 51 negara ikut meramaikan race lari bertaraf internasional.
Ajang BTN JAKIM 2025 dimulai dengan flag off di Silang Barat Monas pada pukul 04.00 WIB dan berakhir dengan finish di dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, seperti halnya gelaran BTN JAKIM tahun sebelumnya. Penempatan garis finish di dalam Stadion GBK ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang unik bagi para peserta dan berbeda dengan kompetisi lari lainnya.
Para pelari telah tiba di spot di kawasan Monumen Nasional sejak dini hari. Pelari muslim berkumpul di mushola menunggu waktu sholat subuh pada pukul 4.40 WIB sebelum menuju garis start.
Bangga rasanya bisa ikut tampil di BTN Jakim untuk kali pertama. Atmosfer lari di ajang ini berbeda dengan event lari sebelumnya yang pernah saya ikuti. Setiap langkah kaki ini pada lomba lari di BTN JAKIM 2025 ini ibarat sapuan kuas seorang pelukis untuk membuat sebuah mahakarya. Ini yang dapat mengobati rasa capek dan lelah sepanjang lari dari garis start hingga di garis finish.
Para pelari juga mendapatkan sorakan semangat dari masyarakat yang ada di sepanjang rute. Ada yang menggunakan busana Betawi, sebuatan bagi masyarakat asli Jakarta. Para pelari juga dimanjakan dengan water station (ws) yang cukup berlimpah di sepanjang rute.
Untuk kategori HM, pelari menyusuri jalan Merdeka Barat, MH Thamrin, Diponegoro, Jenderal Sudirman. Di Patung Pemuda Bunderan Senayan, pelari di arahkan ke Jalan Patimura hingga ke Jalan Prapanca Raya, kemudian berputar balik di depan Kantor Walikota Jakarta Selatan dan kembali ke arah Bunderan Senayan.
Rute berikutnya Jalan Sisingamangaraja hingga berbalik di Stasiun MRT ASEAN kembali ke arah Senayan. Berikutnya, ke Jalan Jenderal Gatot Subroto dan Jalan Gerbang Pemuda sebelum berbelok ke kompleks Gelora Bung Karno (GBK).
Sepanjang rute BTN JAKIM 2025 terlihat steril dan aman untuk para pelari. Dengan konsep 4S (Sterile, Secure, Safety, dan Smooth), BTN JAKIM 2025 mengedepankan keamanan dan kenyamanan para pelari sesuai dengan standar event marathon internasional, yaitu dengan penutupan ruas jalan dan pengalihan arus lalu-lintas serta penyediaan fasilitas memadai untuk menunjang para pelari di sepanjang rute marathon.
Menjelang finish, sorak sorai masyarakat dan tim cheering terus menyemangati para pelari yang sudah kelelahan dari luar pagar. Ketika memasuki dalam area dalam GBK, saya merasakan atmosfir yang berbeda. Gegap gempita musik, dan teriakan semangat dari MC yang membahana memberikan nuansa yang berbeda.
Di BTN Jakim 2025, saya mencatat waktu 3 jam 3 menit (net time). Meski tidak meraih PB, saya bangga dapat berlari di ajang bergengsi BTN Jakim 2025. Semoga tahun depan bisa ikut lagi dan tetap bisa finish strong.
Di sepanjang rute dan area race village, peserta dan masyarakat disuguhi hiburan musik jalanan, pertunjukan budaya Betawi, dan panggung komunitas yang menambah daya tarik acara.