Enam Cara Mewujudkan Work Life Balance

blog_10

GAYA HIDUP

Aug 08 2023, 15.59

Work life balance bukanlah tentang pembagian waktu yang adil antara dunia pekerjaan dan kehidupan pribadi, melainkan apakah Anda merasa puas di kedua kehidupan tersebut. Jika Anda merasa stres atau kewalahan di tempat kerja dan di rumah, bisa jadi ini merupakan tanda work life balance yang buruk.

Standar work life balance yang baik adalah Anda merasa bahagia dan produktif di tempat kerja sambil tetap menikmati waktu untuk hal-hal yang Anda sukai di luar bekerja, misalnya menjalani hobi atau menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga.

Ketika work life balance buruk, yang terjadi justru tingkat stres meningkat, produktivitas dan motivasi menurun, konsentrasi atau kreativitas berkurang, merasa tertekan terus-menerus dan mudah marah, bahkan hubungan pribadi dan profesional juga bisa terganggu.

Oleh karena itu, work life balance sangatlah penting diwujudkan bagi para pekerja. Menurut berbagai riset, pekerja yang memiliki work life balance menunjukkan performa kerja yang baik, jarang ambil cuti sakit, jarang mengalami burnout, dan lebih efisien dalam bekerja sehingga mampu menyelesaikan target yang ditentukan.

Dikutip dari laman alodokter, ada berbagai cara mewujudkan work life balance yang bisa Anda lakukan, yaitu:

1. Tetapkan prioritas pekerjaan

Kurangnya kontrol dalam pekerjaan bisa menjadi awal work life balance yang buruk. Oleh karena itu, kunci pertama adalah menetapkan daftar prioritas tugas atau kegiatan yang perlu dilakukan. Catatlah dan dahulukan pekerjaan yang penting.

Bila pekerjaan yang Anda terima dirasa terlalu banyak dan melampaui batas kemampuan Anda, tidak apa-apa bersikap realistis dengan minta bantuan rekan kerja lain atau minta tambahan waktu untuk menyelesaikannya.

2. Jangan menunda-nunda pekerjaan

Saat Anda terbiasa menunda-nunda, tugas akan makin terasa menumpuk di pikiran hingga begitu sulit dikerjakan. Solusinya, mulailah dengan tugas yang mudah dan sederhana terlebih dahulu. Selesaikanlah satu per satu sebelum lanjut ke tugas selanjutnya. Agar tidak bosan, berilah jeda waktu istirahat sekitar 5 menit saat bekerja.

Ingatlah, menunda-nunda pekerjaan tidak membuat pekerjaan tersebut selesai dengan sendirinya. Makin cepat kerjaan selesai, makin banyak waktu pula yang bisa dihabiskan untuk istirahat atau berkumpul bersama teman dan keluarga.

3. Ketahui kapan harus berhenti

Banyak pekerja yang memberikan seluruh energinya pada pekerjaan hingga tidak kenal waktu. Ini dapat terjadi karena tuntutan pekerjaan yang begitu berat atau adanya tekanan untuk tetap bekerja setiap waktu, bahkan di akhir pekan atau hari libur. Akibatnya, energi pun habis dan tidak ada waktu untuk menjalani kehidupan pribadi.

Jika Anda sudah berada di tahap ini, cobalah berhenti, matikan notifikasi email kantor, dan luangkan waktu untuk merenung, “Apakah cara Anda menjalani hidup saat ini sudah menjadi yang terbaik?”.

Jangan khawatir, pekerjaan Anda tidak harus selalu diselesaikan di satu waktu yang sama. Masih ada hari esok untuk melanjutkannya.

4. Jaga komunikasi dengan orang terdekat

Jangan lupa untuk tetap memprioritaskan waktu bersama orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau pasangan. Tanpa Anda sadari atau tidak, ini bisa menjadi salah satu cara yang efektif untuk rehat sebentar dari pekerjaan agar tidak stres dan burnout.

5. Jangan ragu mengambil cuti

Sebagian pekerja mungkin sungkan atau terlalu takut untuk mengajukan cuti ke atasan, padahal cuti merupakan hak karyawan. Jadi, jika Anda merasa butuh istirahat dari pekerjaan, ambillah cuti 1 atau 2 hari untuk melakukan aktivitas apa pun yang Anda sukai, misalnya pergi berlibur ke pantai.

Ingat, jangan lupa matikan notifikasi kerjaan di ponsel dan beri tahu rekan kerja bahwa Anda sedang cuti. Dengan begitu, Anda bisa tetap fokus memulihkan diri.

6. Utamakan kesehatan diri sendiri

Tidak ada hal yang lebih penting dari kesehatan mental dan fisik diri sendiri. Jangan sampai Anda mengorbankan kesehatan hanya karena pekerjaan yang sebenarnya bisa ditunda. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?

Jadi, jalanilah hidup yang sehat dengan berolahraga secara rutin, tidur yang cukup pada waktu yang teratur setiap hari, konsumi makanan sehat, dan hindari konsumsi minuman beralkohol.

Mewujudkan work life balance bisa menjadi tantangan yang cukup sulit bagi sebagian besar pekerja. Alasannya karena banyak hal, misalnya karena banyak tanggung jawab yang harus dipikul, atasan yang terlalu banyak menuntut, atau karena masalah kesehatan.

Meski kelihatannya tidak mudah, bukan berarti work life balance diabaikan dan dibiarkan begitu saja. Setidaknya, cobalah berusaha melakukan segala cara agar mendapatkan work life balance.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Dapatkah Pekerjaan Anda Melindungi Otak dari Demensia? Ini Penjelasannya

GAYA HIDUP

May 20 2024, 11.12

Pekerjaan yang melibatkan stimulasi mental, termasuk di bidang pendidikan dan teknik, dapat membantu membangun cadangan kognitif.


Generic placeholder image

Penelitian: Bekerja Shift Malam Rentan Alami Diabetes dan Obesitas

GAYA HIDUP

May 13 2024, 07.41

Peserta shift malam juga tidak memiliki sinkronisasi dalam proses yang terlibat dalam produksi dan sensitivitas insulin.


Generic placeholder image

Tidak Meminta Kenaikan Gaji Jadi Salah Satu Penyesalan Saat Berkarir

EKONOMI & BISNIS

Mar 22 2024, 07.31

Lebih banyak orang yang mengatakan mereka menyesali pekerjaan mereka terlalu lama.


Generic placeholder image

60% Orang yang Melakukan Pekerjaan Berjam-jam Adalah Perempuan

EKONOMI & BISNIS

Mar 22 2024, 07.17

Bagi sebagian wanita, melakukan pekerjaan ganda lebih merupakan masalah pilihan daripada kebutuhan.


Generic placeholder image

Cara Menjawab Pertanyaan ‘Ceritakan Tentang Diri Anda’ Saat Interview Kerja

EKONOMI & BISNIS

Feb 21 2024, 07.25

Ini adalah salah satu pertanyaan wawancara kerja yang paling umum, tapi memerlukan perhatian khusus untuk merangkai jawabannya.


Copyright Katadata 2022