Bahaya Kecanduan Kerja, Salah Satunya Sebabkan Kematian

blog_10

GAYA HIDUP

Nov 28 2023, 15.02

Kecanduan kerja atau workaholic adalah kondisi seseorang yang lebih mengutamakan pekerjaan secara berlebihan, namun melalaikan aspek kehidupan lainnya.

Alih-alih bisa mencapai kesuksesan lebih cepat, kecanduan kerja ternyata menimbulkan bahaya yang sangat perlu diketahui, salah satunya dapat menyebabkan kematian.

Di samping itu, kecanduan kerja juga bisa merubah suasana hati yang semula biasa saja,tiba-tiba menjadi negatif atau buruk tanpa alasan yang jelas.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Occupational Health Psychology, yang dipimpin oleh Profesor Cristian Balducci dari Departemen Studi Kualitas Hidup di Universitas Bologna, berkolaborasi dengan Dr Luca Menghini dari Universitas Trento, dan Prof Paola Spagnoli dari Universitas Campania 'Luigi Vanvitelli', menjelaskan tentang fenomena kecanduan kerja ini.

"Suasana hati negatif yang teramati pada para pecandu kerja dapat mengindikasikan tingkat stres harian yang tinggi, yang dapat berkontribusi pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kelelahan dan masalah kardiovaskular pada individu-individu ini,” jelas Profesor Balducci, dikutip dari Gulf News.

Selain itu, mengingat para pecandu kerja sering kali memegang posisi penting yang mengharuskan mereka bertanggungjawab penuh pada pekerjaan tersebut, suasana hati mereka yang tiba-tiba menjadi negatif bisa berpotensi memengaruhi rekan kerja dan kolega mereka, sehingga menimbulkan risiko yang harus dipertimbangkan secara serius oleh suatu perusahaan untuk mencegah perilaku yang berkontribusi terhadap kecanduan kerja.

Kecanduan kerja sendiri merupakan fenomena yang sudah dikenal luas oleh masyarakat di negara mana pun, tak terkecuali Indonesia. 

Kecanduan kerja ini melibatkan individu yang bekerja secara berlebihan dan kompulsif, yang berdampak negatif pada kesehatan, kesejahteraan psikologis, dan hubungan mereka dengan keluarga serta teman. 

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa, para pecandu kerja biasanya mengalami rasa tidak enak badan, disertai dengan emosi negatif seperti permusuhan, kecemasan, dan rasa bersalah ketika tidak dapat bekerja sebanyak yang diinginkan. 

Namun, ada asumsi yang bertentangan tentang perasaan mereka saat bekerja, dan untuk mengatasi hal ini, dilakukan satu penelitian yang melibatkan 139 pekerja penuh waktu, terutama yang terlibat dalam kegiatan back-office. 

Sebuah tes psikologis menilai tingkat ketergantungan kerja para peserta penelitian. Para peneliti kemudian menganalisis suasana hati, dan persepsi para pekerja tersebut terhadap beban kerja dengan menggunakan metode pengambilan sampel pengalaman. 

Sebuah aplikasi yang dipasang di ponsel para peserta penelitian memungkinkan mereka untuk mengirim kuesioner singkat, kira-kira setiap 90 menit dari jam 9 pagi sampai 6 sore selama tiga hari kerja, yaitu pada Senin, Rabu, dan Jumat.

"Data yang terkumpul menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja yang gila kerja memiliki suasana hati yang lebih buruk daripada yang lain,” kata Profesor Balducci.

Hasil penelitian ini seketika menghapus anggapan bahwa para pecandu kerja mendapatkan lebih banyak kesenangan dari pekerjaan mereka, dengan memberikan bukti bahwa kondisi emosi negatif para pecandu kerja mampu bertahan selama menjalani pekerjaan tersebut.

Penelitian ini juga menyoroti perbedaan gender, dengan hubungan antara kecanduan kerja dan suasana hati yang buruk lebih terlihat pada wanita. 

Hal ini mengindikasikan bahwa para wanita lebih rentan mengalami kecanduan kerja karena konflik peran dalam keluarga, ekspektasi keluarga yang terlalu tinggi, serta tekanan dari masyarakat sekitar.

Penelitian ini menggarisbawahi bahaya kecanduan kerja yang dapat berdampak sangat buruk pada hubungan dalam keluarga dan pertemanan, kesehatan fisik, dan kesejahteraan psikologis. Yang lebih parah, kecanduan kerja dapat berujung pada kematian.

Karena itu, Profesor Balducci menekankan perlunya perusahaan-perusahaan untuk membina lingkungan yang mencegah terjadinya kecanduan kerja, dan sebaliknya, lebih mengutamakan kegiatan pelatihan khusus, serta konseling bagi para pekerja.

Sebagaimana dilansir dari Gulf News, kecanduan kerja dapat menimbulkan bahaya yang serius, seperti memunculkan emosi negatif di tempat kerja, merubah suasana hati yang tiba-tiba menjadi buruk, mengganggu kesehatan fisik dan psikologis, serta berujung pada kematian.

Penulis : Dewi Mariya Ulfah

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Studi Ungkap Wanita Kehilangan Lebih Banyak Tahun Hidup Pasca Serangan Jantung

GAYA HIDUP

Jul 12 2024, 08.52

Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.


Generic placeholder image

Polusi Udara Mempengaruhi Kehidupan Bahkan Sebelum Pembuahan

GAYA HIDUP

Jul 10 2024, 10.52

Temuan ini dibuat setelah tim peneliti menganalisis 3.659 transfer embrio beku dari 1.836 pasien di Perth, Australia, selama delapan tahun.


Generic placeholder image

Menghindari 10 Irisan Bacon Seminggu Bisa Memperpanjang Umur

GAYA HIDUP

Jul 08 2024, 08.39

Hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, perubahan pola makan kecil ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.


Generic placeholder image

Paparan Cahaya Terang di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes

GAYA HIDUP

Jul 02 2024, 22.20

Peneliti menemukan bahwa paparan cahaya antara pukul 12:30 dan 6 pagi, terkait dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 67%.


Generic placeholder image

Pengangkatan Ovarium Dini Dapat Mempengaruhi Kesehatan Otak Wanita

GAYA HIDUP

Jun 25 2024, 09.39

Penelitian ini melibatkan 22 peserta yang menjalani ooforektomi bilateral pramenopause (PBO) – pengangkatan kedua ovarium – sebelum usia 40 tahun.


Copyright Katadata 2022