Jangan Sembarang Pilih Minuman, Bisa Ganggu Kesehatan Otak
GAYA HIDUP
May 03 2023, 09.32
Gaya hidup sehat tidak hanya sebatas menjaga pola makan, olahraga rutin atau menghindari kebiasaan buruk, tapi juga harus memperhatikan minuman yang dikonsumsi. Minuman juga memiliki pengaruh besar terhadap kondisi kesehatan.
Banyak minuman yang jika dikonsumsi terus-menerus dapat memicu penyakit serius. Kita harus selektif dalam memilih minuman, karena kandungan di dalamnya ada yang berbahaya untuk kesehatan tubuh.
Dilansir dari New York Post, terdapat beberapa minuman yang berbahaya bagi kesehatan.
1. Minuman berenergi dan minuman sebelum berolahraga Kylie Ivanir, seorang ahli diet terdaftar di New York, mengatakan minuman berenergi dan minuman sebelum berolahraga dapat menyebabkan "peningkatan tekanan darah, stres, dan gangguan tidur" karena minuman tersebut mengandung kafein dan stimulan berlebih.
Efek samping lain dari stimulan berlebih yang ditemukan dalam minuman berenergi dan minuman sebelum berolahraga adalah sakit kepala dan mual, katanya kepada Fox News Digital.
Kemudian, minuman berenergi dan minuman sebelum berolahraga juga mengandung pemanis dan perasa buatan yang dapat mengganggu kesehatan usus dan kesehatan otak.
Alih-alih mengkonsumsi minuman berenergi dan minuman sebelum berolahraga, Ivanir merekomendasikan untuk memilih kopi atau teh matcha.
2. Koktail beralkohol yang manis
Ivanir mengatakan, kombinasi alkohol dan sirup fruktosa yang terkadang ditemukan dalam koktail, tidak baik untuk hati, organ dimana cairan-cairan tersebut diproses.
Hal ini dapat mengganggu kemampuan hati untuk menyaring racun dan menghambat konversi fruktosa menjadi glukosa.
3. Soda tradisional Soda tidak baik untuk kesehatan karena mengandung gula. Amy Gorin, seorang ahli gizi ahli gizi diet berbasis tanaman dan pemilik Master the Media di Stamford, Connecticut mengatakan, berdasarkan Pedoman Diet Departemen Pertanian Amerika Serikat untuk orang Amerika 2020-2025, bahwa orang yang berusia dua tahun ke atas harus membatasi asupan gula tambahan kurang dari 10% dari total kalori harian yang dikonsumsi.
Untuk seseorang yang mengikuti diet harian 2.000 kalori, misalnya, berarti tidak lebih dari 200 kalori dari gula tambahan - atau sekitar 12 sendok teh.
4. Es teh Jinan Banna, seorang ahli diet dan profesor nutrisi di University of Hawaii, mengatakan es teh tidak hanya mengandung gula tambahan, tetapi teh dalam kemasan atau yang dibuat secara komersial juga memiliki jumlah gula yang sama dengan soda.
Konsumsi minuman manis yang tinggi seperti es teh telah terbukti berhubungan dengan perkembangan sindrom metabolik dan diabetes tipe 2, katanya merujuk pada meta-analisis tahun 2010 tentang minuman manis dan diabetes tipe 2.
5. Minuman yang dimaniskan dengan sirop agave Sirop agave terbuat dari getah tanaman agave, yang kini semakin populer sebagai pengganti pemanis tradisional (seperti gula meja dan madu), menurut analisis kimia dan profil nutrisi pada sirup agave yang diterbitkan di National Library of Medicine.
Seperti yang ditunjukkan Ivanir, sebagian besar sirop agave yang dijual di supermarket mengandung sekitar 80% hingga 90% fruktosa. Mengkonsumsi banyak fruktosa maka tubuh akan mengubahnya menjadi glukosa di dalam hati. Jika makin terlalu banyak, fruktosa akan disimpan sebagai lemak, khususnya, lemak perut.
Kelebihan fruktosa juga sangat buruk bagi usus. Bakteri usus tidak menyukai fruktosa dalam dosis besar. Bagi mereka yang memiliki usus yang sensitif, hal ini dapat menyebabkan kembung, diare, dan ketidaknyamanan. Hal ini menyebabkan peningkatan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan sensitivitas insulin.
6. Minuman dengan pemanis buatan
Ivanir mengatakan, penelitian telah menunjukkan bahwa gula buatan seperti aspartam dan sucralose dapat mengganggu mikrobioma dan merusak kesehatan usus. Hal ini berbahaya bagi kesehatan secara keseluruhan, karena usus memainkan peran kunci dalam banyak sistem tubuh, seperti kesehatan kekebalan tubuh, daur ulang hormon, produksi serotonin, dan penyerapan nutrisi.
Dia menyarankan untuk membuat minuman lebih segar dengan menambahkan rempah-rempah, seperti mint, kemangi atau buah segar ke dalam air.
7. Frappuccino
Rupanya mengonsumsi frappuccino juga tidak baik untuk kesehatan. Frappuccino dan minuman kopi manis lainnya mengandung kombinasi gula (dari sirup dan perasa) dan lemak jenuh (dari krim).
Meskipun kombinasi gula dan lemak ini membuat minuman terasa lembut dan nikmat, namun hal ini menyebabkan penyimpanan lemak berlebih karena peningkatan hormon insulin (hormon penyimpanan lemak).
Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.