Nama Sheila on 7 tentunya sudah tidak asing lagi di telinga pecinta musik di Indonesia. Grup musik asal Yogyakarta ini sudah malang melintang sejak meluncurkan hits pertama Kita pada 1999 hingga saat ini.
Bukan hal mudah bagi sebuah grup musik bisa bertahan lebih dari 25 tahun di blantika musik. Sheila on 7 adalah satu dari sedikit grup musik yang tetap eksis. Seiring perjalanan waktu, Sheila on 7 juga punya fans fanatik yang diberi nama Sheila Gank. Mereka tidak hanya ada di Indonesia tetapi juga hingga ke negeri jiran seperti Malaysia dan Singapura.
Lagu-lagu Sheila on 7 ternyata juga bisa diterima di hampir semua kalangan, mulai dari Gen X (kelahiran 1965-1980) hingga ke Gen Z atau mereka yang lahir antara 1997 hingga 2012.
Para gen Z ini juga terlihat lalu lalang di area Stadion Si Jalak Harupat sebelum konser Tunggu Aku di Bandung dimulai. Salah satunya adalah Sari, mahasiswi semester pertama di salah satu kampus swasta ternama di kota Bandung.
Sari mengaku suka dengan Sheila on 7 sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Ini gara-gara kedua orangtuanya sering memutar lagu Sheila on 7 di mobil.
“Jadi aku dulu tuh kan kalau sekolah diantar jemput sama Papa atau Mama. Nah tiap mau ke sekolah itu Papa selalu muter lagu Sheila on 7 di mobil. Kalau gak salah masih pakai Compat Disc, lagu yang paling sering diputar itu Dan sama Sephia. Awalnya gak suka tapi karena hampir setiap hari diputar akhirnya suka juga,” kata Sari.
Sari mengaku sempat pasrah ketika gagal mendapatkan tiket untuk nonton konser Tunggu Aku di Bandung. Tahun lalu, dia juga kalah saat “ngewar’ tiket Tunggu Aku di Jakarta. Beruntung ada temannya yang batal nonton dan tiketnya dijual kepada dirinya.
Kalau Sari jatuh hati dengan Duta cs karena orangtuanya, lain lagi cerita Siska. Siswa SMA di Surabaya ini justru tahu lagu Sheila on 7 dari WhatsApp Group khusus tentang cerita-cerita misteri.
“Jadi waktu itu ada yang posting soal lagu Sephia yang misterius. Nah infonya Sephia itu terinspirasi dari kejadian yang dialami Eros saat menerima telepon tidak dikenal di rumahnya. Ketika itu suara perempuan di ujung telepon bilang namanya Sephia dan menelpon dari telepon umum yang ada di depan rumah Eros. Ketika melihat keluar dari jendela, tidak ada orang di telepon umum itu dan posisi gagang telepon juga menggantung. Isunya, Sephia itu adalah fans Sheila on 7 yang meninggal tidak lama setelah menonton konser mereka,” cerita Siska.
Awalnya, Siska penasaran dengan lagu Sephia dan mulai mencarinya di Youtube. Ternyata, dia langsung jatuh hati dengan lagu Sephia dan mulai mendengarkan lagu Sheila on 7 dari album pertama hingga yang paling anyar.
Terkait isu misterius di seputar lagu Sephia, Duta yang merupakan vokalis sudah mengklarifikasi bahwa Sephia merupakan lagu yang bercerita tentang orang yang selingkuh dan perselingkuhan itu selamanya tidak akan pernah menang.
Sedangkan Laras yang beroprofesi sebagai creative social media di salah satu sekolah make up di Jakarta suka dengan Sheila on 7 saat mendengarkan lagi Hari-hari Bersamanya di salah satu stasiun televisi swasta pada 2011 lalu.
Perempuan kelahiran 1997 ini sama sekali belum mengenal Sheila on 7 ketika itu. Dia mulai mencari informasi tentang grup musik asal Yogyakarta tersebut di Google usai mendengarkan lagu Hari-hari Bersamanya.
“Jadi waktu itu aku suka sama liriknya lagu Hari-hari Bersamanya, puitis sekali liriknya dan juga romantis. Suara Duta juga punya ciri khas tersendiri yang membedakan sama vokalis grup musik lainnya. Sejak saat itu, aku suka sama Sheila on 7,” ungkap Laras.
Tunggu Aku di Bandung menjadi konser Sheila on 7 pertama yang ditonton Laras. Dia mengaku puas dengan penampilan Duta cs selama hampir 2.5 jam dan membawakan lebih dari 20 lagu.
“Aku tuh gak nyangka kalau konser tunggal itu, tata panggungnya keren banget, ditambah ada kembang api di sela-sela lagu, trus ada confetti juga. Gak nyesel deh nonton konser Sheila on 7,” jelas Laras.
Lagu adalah bahasa universal yang bisa dipahami oleh semua kalangan. Sheila on 7 sudah menjadi lagu-lagu mereka sebagai bahasa universal lintas generasi.
Selama 25 tahun berkiprah di industri musik nasional, Duta, Eros dan Adam sudah menghasilkan banyak hits seperti Dan, Kita, Sephia, Kisah Klasik untuk Masa Depan hingga Melompat Lebih Tinggi.