Studi Ungkap Diskriminasi Usia di Tempat Kerja Terus Meningkat
LAINNYA
Feb 12 2024, 08.08
Seiring bertambahnya usia populasi Amerika Serikat, partisipasi pekerja yang lebih tua dalam angkatan kerja juga terus meningkat.
Namun, data terbaru menunjukkan sebagian besar pekerja berpengalaman ini merasa mendapat diskriminasi usia dan hal tersebut dapat membahayakan prospek mereka untuk mencari pekerjaan, mengingat saat ini pasar tenaga kerja sangat ketat.
Dilansir dari Fox Business, sebuah studi yang dirilis oleh Pew Research Center pada bulan Desember menemukan bahwa sekitar satu dari lima orang Amerika berusia 65 tahun ke atas dipekerjakan tahun lalu. Data tersebut dua kali lipat dari kelompok usia yang bekerja 35 tahun yang lalu.
Namun, meskipun lebih umum untuk melihat pegawai yang lebih tua di tempat kerja, banyak dari mereka mengatakan bahwa mereka merasa usia mereka bertentangan dengan pekerja lainnya.
Penelitian dari AARP menemukan bahwa kira-kira dua dari tiga orang dewasa berusia 50-plus dalam angkatan kerja (64%) berpikir pekerja yang lebih tua menghadapi diskriminasi usia di tempat kerja saat ini. Di antara mereka, hampir semua (90%) percaya bahwa diskriminasi usia terhadap pekerja yang lebih tua adalah hal biasa.
Selain itu, lebih dari satu dari 10 melaporkan bahwa mereka telah dilewatkan untuk promosi atau kesempatan untuk maju karena usia mereka.
"Banyak orang berusia 50-an, 60-an, dan 70-an merasa bahwa diskriminasi usia dapat merusak peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan baru atau bergerak maju dalam karir mereka," kata Heather Tinsley-Fix, penasihat senior, keterlibatan pemberi kerja di AARP.
Tinsley-Fix mencatat bahwa tenaga kerja menua karena memang populasi menua, dan banyak orang dewasa yang lebih tua perlu atau ingin terus bekerja, baik karena alasan keuangan atau untuk tetap sibuk dan tetap puas.
"Mengingat kebutuhan semakin tinggi, sangat masuk akal untuk mempekerjakan pekerja berpengalaman,” jelasnya.
Tinsley-Fix mengatakan bahwa untuk mempertahankan pekerja berkualitas tinggi, pengusaha perlu memberikan suasana kepemilikan dan rasa makna dalam pekerjaan mereka.
“Pembayaran itu penting, tentu saja, dan begitu juga fleksibilitas. Tetapi pada akhirnya, inklusilah yang benar-benar penting, terlepas dari usia Anda” ujaranya.