Tato Bisa Picu Masalah Kesehatan, Termasuk Kanker

blog_10

GAYA HIDUP

Mar 01 2024, 07.41

Tato merupakan seni tubuh populer dan dianut oleh banyak orang sebagai media ekspresi diri. Ada yang membuat tato di punggung, dada, kaki hingga tangan.

Namun, sebelum memutuskan untuk membuat tato, pastikan Anda telah mempertimbangkannya dengan matang dan mengetahui beragam risiko kesehatan yang akan timbul akibat tato. Sebab, salah satu dampak dari tato adalah rasa nyeri yang muncul dan biasanya akan terasa lebih sakit jika tato dilakukan pada area tangan. 

Hal ini terjadi karena kulit pada area tangan lebih tipis serta memiliki banyak ujung saraf. Selain itu, area tangan rentan terpapar kotoran, air, dan sabun.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan,  berikut adalah risiko tato terhadap kesehatan.

1. Infeksi kulit
Infeksi kulit merupakan risiko utama yang mungkin terjadi ketika memiliki tato di tangan. Hal ini bisa terjadi akibat penggunaan alat tato atau tinta tato yang tidak steril, maupun perawatan yang kurang tepat usai pembuatan tato di tangan.

Ada 2 jenis infeksi kulit yang bisa muncul ketika memiliki tato di tangan, yaitu infeksi bakteri Staphylococcus yang dapat menyebabkan selulitis dan infeksi bakteri Mycobacterium yang bisa menyebabkan tuberkulosis kulit.

2. Reaksi alergi                                                                        
Orang yang memiliki tato di tangan juga bisa mengalami reaksi alergi pada kulit, yang biasanya ditandai dengan ruam kemerahan yang gatal. Reaksi alergi ini ada yang hanya berlangsung sesaat, tapi ada juga yang bertahan selama bertahun-tahun.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa reaksi alergi kulit akibat tato, baik di tangan maupun di area tubuh yang lain, umumnya dipicu oleh tinta tato yang berwarna merah, kuning, hijau, dan biru.

3. Jaringan parut
Tato juga bisa menimbulkan jaringan parut di permukaan kulit. Jaringan parut yang muncul berupa guratan keloid yang menonjol atau benjolan. Biasanya ditemukan pada area kulit yang ditato. Kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan kulit juga bisa mengurangi kesan keindahan atau estetika dari gambar tato.

4. Risiko kanker kulit
Risiko kesehatan lain yang juga bisa muncul akibat tato adalah kanker pada kulit. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya. Meski begitu, tidak bisa dimungkiri bahwa penggunaan tinta dan proses pembuatan tato sangat rentan memicu masalah pada kesehatan kulit.

5. Gangguan kesehatan lain
Selain masalah pada kesehatan kulit, membuat tato juga bisa meningkatkan risiko penyakit, seperti hepatitis, HIV, hingga tetanus. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penggunaan jarum suntik yang tidak steril, efek samping tinta tato, serta tidak menjaga kebersihan pada saat pembuatan tato.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

La Plancha, Surga Senja Bergaya Spanyol di Jantung Bali

GAYA HIDUP

Jun 18 2025, 20.36

La Plancha menyulap tepian Pantai Mesari menjadi lanskap visual yang tak bisa diabaikan.


Generic placeholder image

Studi Ungkap Wanita Kehilangan Lebih Banyak Tahun Hidup Pasca Serangan Jantung

GAYA HIDUP

Jul 12 2024, 08.52

Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.


Generic placeholder image

Polusi Udara Mempengaruhi Kehidupan Bahkan Sebelum Pembuahan

GAYA HIDUP

Jul 10 2024, 10.52

Temuan ini dibuat setelah tim peneliti menganalisis 3.659 transfer embrio beku dari 1.836 pasien di Perth, Australia, selama delapan tahun.


Generic placeholder image

Menghindari 10 Irisan Bacon Seminggu Bisa Memperpanjang Umur

GAYA HIDUP

Jul 08 2024, 08.39

Hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, perubahan pola makan kecil ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.


Generic placeholder image

Paparan Cahaya Terang di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes

GAYA HIDUP

Jul 02 2024, 22.20

Peneliti menemukan bahwa paparan cahaya antara pukul 12:30 dan 6 pagi, terkait dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 67%.


Copyright Katadata 2022