Ketika Dubai Jauh Lebih Menarik Dibandingkan Sillicon Valley
EKONOMI & BISNIS
Jun 19 2023, 05.53
Ekosistem teknologi tengah mengalami kalibrasi ulang. Seiring dengan restrukturisasi perusahaan-perusahaan besar untuk mengurangi jumlah karyawan, pusat-pusat inovasi tradisional semakin berkurang. Ini menciptakan peluang baru bagi destinasi yang ingin menarik talenta teknologi generasi berikutnya.
Penyumbang utama kalibrasi ulang ini adalah Timur Tengah. Pada paruh pertama 2022 saja, kawasan ini menghasilkan investasi teknologi senilai USD 1,73 miliar, naik dari lebih dari USD 1,2 miliar pada paruh pertama 2021.
Dubai bertanggung jawab atas sebagian besar pertumbuhan ini karena muncul sebagai pusat teknologi global yang menarik dan inovatif dengan banyak manfaat bagi mereka yang ingin membangun karier atau bisnis.
Dubai telah menjadi rumah bagi tiga perusahaan rintisan bernilai tiga miliar dollar. Dubai juga menjadi bagian penting dari Agenda Ekonomi Dubai 'D33' yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan 30 perusahaan rintisan untuk menjadi unicorn dalam satu dekade mendatang.
Salah satu pendiri perusahaan rintisan fintech Ziina, Andrew Gold memulai kariernya sebagai insinyur di Apple di Amerika Serikat. Ia kemudian pindah ke Coinbase, terinspirasi oleh gagasan untuk memperluas kebebasan ekonomi. Perjalanannya ke Dubai dimulai setelah bertemu dengan Faisal Toukan di sebuah hackathon di AS pada 2019. Setahun kemudian, mereka mendirikan Ziina, bersama dengan saudara perempuan Faisal, Sarah
"Mereka membuat saya sangat bersemangat dengan ide membangun fintech di Timur Tengah karena pada saat itu, hampir tidak ada fintech sama sekali di wilayah ini. Rasanya seperti sebuah kesempatan untuk menjalankan misi yang pada awalnya memotivasi saya untuk bekerja di bidang ini dengan cara yang lebih langsung,” kata Gold dikutip dari laman CNN.
Aplikasi pembayaran peer-to-peer Ziina, bersama dengan misinya untuk meningkatkan literasi keuangan di Timur Tengah, telah berhasil mengumpulkan dana sebesar USD 9,4 juta dari beberapa investor seperti Class 5 Global dan Graph Ventures.
Standar hidup di Dubai yang didukung oleh gaji yang kompetitif dan pajak penghasilan 0% membuat kota itu menjadi salah satu tujuan kerja yang paling dicari di dunia. Survei terbaru oleh Mercer menemukan bahwa tenaga kerja insinyur perangkat lunak di Dubai menikmati kenaikan gaji sebesar 30% dibandingkan dengan mereka yang bekerja di pusat teknologi terkemuka lainnya di seluruh dunia.
Biaya hidup untuk pekerja teknologi di Dubai juga secara konsisten lebih rendah dibandingkan dengan rekan-rekan mereka dari Eropa dan Amerika yang tinggal di London, New York, Amsterdam, atau San Francisco.
"Silicon Valley bukan lagi tempat terbaik untuk teknologi. Pasarnya sekarang sudah global. Dan meskipun bekerja dari jarak jauh adalah hal yang hebat, banyak talenta terbaik yang ingin membangun sesuatu secara langsung. Di sini, para talenta menemukan lingkungan wirausaha yang hebat dan juga kehidupan yang baik,” jelas Gold.
Seiring dengan semakin kokohnya posisi Dubai sebagai pusat teknologi global, kota ini menjadi semakin menarik bagi para pekerja potensial. Dubai bisa mengubah karier, memperluas dan mendiversifikasi tenaga kerja serta mengalihkan seluruh fokus industri ini untuk generasi yang akan datang.
Acara ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan pembuka dari Pastel Badge, band indie yang sedang naik daun, serta kolaborasi eksklusif dengan musisi berbakat Suar Nasution.
Melalui acara seperti ini, MudaBerdaya berharap dapat terus menjadi jembatan bagi generasi muda untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih kritis, percaya diri, dan berdaya.