Nggak Bikin Gemuk! Alpukat Justru Bantu Turunkan Kolesterol Jahat

blog_10

GAYA HIDUP

May 15 2023, 02.08

Selain mengkonsumsi obat, mengonsumsi buah juga dapat dilakukan untuk mengatasi kelebihan kolesterol dalam tubuh. Beberapa buah penurun kolesterol ini mudah ditemukan dan didapatkan, salah satunya adalah alpukat.

Dilansir dari laman The Healthy, sebuah penelitian menemukan makan satu buah alpukat sehari dapat menurunkan kadar kolesterol "jahat" dan menurunkan risiko kardiovaskular. Kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. 

Meski alpukat dikenal memiliki jumlah lemak lebih tinggi, yaitu 29 gram lemak dalam satu buah, namun buah ini dikenal memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal yang disebut lemak baik. Lemak tak jenuh tunggal membantu mengurangi kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL).

Tubuh diketahui menghasilkan dua jenis kolesterol, yaitu high-density lipoprotein (HDL) dan low-density lipoprotein (LDL). HDL dikenal sebagai kolesterol "baik" dan dapat membantu membuang kolesterol LDL "jahat" dalam darah dan menumpuk di tubuh.

Menurut American Heart Association, mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan kolesterol LDL, dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Contoh penyakit kardiovaskular yang umum ada serangan jantung, aritmia, gagal jantung, hingga stroke.

Satu dari setiap empat kematian di Amerika Serikat adalah akibat dari penyakit jantung dan diketahui sebagai penyebab utama kematian bagi pria dan wanita, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit .

Alpukat tidak bikin berat badan naik

Uji coba acak yang dilakukan peneliti dari Universitas Penn State, Loma Linda, Tufts, UCLA, dan Wake Forest, juga menunjukkan bahwa peserta yang makan satu alpukat sehari selama enam bulan mengalami penurunan kadar kolesterol tidak sehat dalam tubuh mereka. Penelitian ini dalam upaya untuk mengetahui apakah makan alpukat dapat membantu menurunkan berat badan, indeks massa tubuh (BMI), dan lingkar berat badan. 

Dari 1.000 peserta yang kelebihan berat badan dan obesitas, setengahnya ditugaskan untuk makan satu buah alpukat sehari, sementara separuh lainnya didorong untuk melanjutkan cara makan normal mereka.

Dalam penelitian, tidak ditemukan bahwa konsumsi alpukat secara teratur memiliki efek pada lemak perut, lemak hati, dan lingkar pinggang. Sebab, satu buah alpukat mengandung serat yang tinggi atau serat larut, sejenis serat yang diketahui menyerap kolesterol dalam aliran darah.

Serat larut sendiri dapat menarik air ke dalam usus, yang akan melunakkan tinja dan membantu buang air besar (BAB) secara teratur. Makan setidaknya 30 gram serat dalam sehari juga dapat membantu manajemen berat badan, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kadar insulin tubuh.

Para peneliti juga menyimpulkan bahwa bagi peserta yang makan satu buah alpukat sehari, kualitas diet mereka juga meningkat secara signifikan.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Menghindari 10 Irisan Bacon Seminggu Bisa Memperpanjang Umur

GAYA HIDUP

Jul 08 2024, 08.39

Hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, perubahan pola makan kecil ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.


Generic placeholder image

Suplemen Minyak Ikan Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

GAYA HIDUP

May 30 2024, 11.38

Para peneliti melibatkan 415.737 orang dari studi UK Biobank.


Generic placeholder image

Awas! Suka Marah-Marah Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

GAYA HIDUP

May 02 2024, 11.34

Sebelum, selama, dan setelah tugas, para ilmuwan juga mengukur pelebaran pembuluh darah dan fungsi seluler peserta.


Generic placeholder image

Anda Bisa Menghitung Sendiri Berat Badan Ideal, Begini Caranya

GAYA HIDUP

Apr 15 2024, 16.22

Cara menghitung berat badan ideal dapat dilakukan dengan menggunakan 2 rumus.


Generic placeholder image

Empat Cara Mencegah Kolesterol Naik Setelah Lebaran

LAINNYA

Apr 12 2024, 16.42

Kolesterol tinggi termasuk dalam masalah kesehatan yang cukup sering terjadi setelah Lebaran.


Copyright Katadata 2022