Empat Hal tentang Kanker yang Mungkin Belum Anda Ketahui

blog_10

GAYA HIDUP

Mar 28 2024, 10.15

Anda mungkin telah mendengar tentang kondisi kesehatan Putri Wales, Kate Middleton. Dalam sebuah pernyataan video yang dirilis pada 23 Maret, Duchess of Cambridge mengumumkan dirinya menderita kanker dan sedang dalam tahap awal kemoterapi.

Kate tidak mengungkapkan jenis kanker yang dideritanya maupun stadiumnya. Namun, pengumuman itu menyoroti beberapa hal yang mungkin tidak kita sadari tentang kanker secara umum. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Terkadang, Anda tidak bisa langung mengenali kanker

Tidak jelas apakah Kate Middleton memiliki gejala atau tanda terkait kanker yang diidapnya. Sulit bagi para dokter untuk berkomentar karena kanker adalah penyakit yang kompleks dan memiliki banyak sisi. Profesor Jimmy So, kepala dan konsultan senior di Divisi Bedah Umum Rumah Sakit Universitas Nasional (NUH) Singapura mengungkapkan, banyak jenis kanker yang tidak menunjukkan gejala yang jelas.

"Ini membuat dokter sulit untuk mengidentifikasi penyakit ini tanpa pemeriksaan yang mendetail.  Akibatnya, tidak jarang kanker tidak terdeteksi hingga pembedahan, karena sifat gejala kanker yang seringkali tidak spesifik,” jelas So kepada Channel News Asia.

Selain itu, ada lebih dari 200 jenis kanker yang berbeda dan masing-masing mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda, tambahnya. 

"Ketika membahas kanker, terutama yang berkaitan dengan wanita, ada spektrum yang luas dari kondisi seperti kanker ovarium, kanker serviks, dan banyak lainnya,” ujar So.

2. Teknik diagnostik memiliki keterbatasan 

"Terlepas dari kemajuan dalam pencitraan medis dan teknik diagnostik non-invasif, mereka memiliki keterbatasan dalam hal sensitivitas dan spesifisitas," kata So. 

Sebagai contoh, mereka mungkin tidak selalu dapat mendeteksi tumor yang lebih kecil atau membedakan kondisi ganas dan jinak secara efektif.

 "Diagnosis kanker yang pasti, termasuk jenis dan stadiumnya, mungkin hanya dapat dilakukan melalui pemeriksaan histopatologi jaringan yang diperoleh selama pembedahan,” ungkap So.

3. Kemoterapi telah berubah selama bertahun-tahun 

Anda mungkin cenderung mengasosiasikan kemoterapi dengan rasa mual yang melumpuhkan, kelemahan dan kerontokan rambut yang parah. Hal itu mungkin terjadi pada tahun 70-an dan 80-an ketika obat-obat tersebut tanpa pandang bulu membunuh sel-sel sehat dan kanker.

"Banyak hal yang kami lakukan hari ini bertujuan untuk memastikan kualitas hidup pasien sambil memerangi kanker secara efektif yang berarti menyempurnakan obat kemoterapi dengan efek samping yang lebih rendah, dan memperkenalkan rencana perawatan yang lebih personal bagi pasien,” ungkap So.

Faktanya, ada lebih dari 100 obat kemoterapi yang tersedia saat ini, menurut MD Anderson Cancer Center, bersama dengan cara-cara baru untuk memberikan obat kemoterapi. Kemajuan dalam obat anti-mual juga membantu. Sebagai contoh, kelas obat yang disebut antagonis serotonin diperkenalkan pada awal tahun 90-an yang mampu memblokir reseptor mual di otak.

4. Kemoterapi tidak hanya dimaksudkan untuk membunuh sel kanker pascaoperasi 

Kemoterapi juga dapat digunakan dengan cara yang dikenal sebagai kemoprevensi? Tamoxifen dan raloxifene, misalnya, adalah obat kemoterapi yang dikenal untuk mengobati kanker payudara.

Obat ini juga digunakan untuk menurunkan risiko kanker payudara pada individu berisiko tinggi dengan riwayat keluarga yang kuat sebelum kanker berkembang.

Kemoterapi juga dapat digunakan sebelum pembedahan untuk mengecilkan tumor dan setelah pembedahan untuk meredakan gejala jika kanker telah menyebar.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Puasa Meningkatkan Sel Kekebalan Alami dan Membantu Tubuh Melawan Kanker

GAYA HIDUP

Jun 19 2024, 10.30

Para peneliti telah menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan sel pembunuh alami sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.


Generic placeholder image

Studi: Orang Kaya Lebih Rentan Terkena Kanker

GAYA HIDUP

Jun 03 2024, 05.24

Penelitian ini mencari kaitan antara 19 penyakit yang umum terjadi di negara-negara berpenghasilan tinggi.


Generic placeholder image

Bagi Lansia, Patah Pinggul Bisa Lebih Mematikan Dibanding Kanker

GAYA HIDUP

May 17 2024, 10.53

Para peneliti menemukan bahwa pasien memiliki risiko kematian tertinggi pada bulan awal setelah mereka mengalami patah tulang.


Generic placeholder image

Kanker Usus Besar Meningkat di Kalangan Anak-anak dan Remaja

GAYA HIDUP

May 17 2024, 06.28

Meskipun persentasenya sangat kecil, angka ini masih setara dengan ratusan ribu kasus kanker usus besar di kalangan anak-anak dan dewasa muda setiap tahunnya.


Generic placeholder image

Ilmuwan: Bentuk Tubuh Dapat Membuat Seseorang Berisiko Terkena Kanker Kolorektal

GAYA HIDUP

Apr 24 2024, 15.54

Banyak faktor terkait gaya hidup telah dikaitkan dengan kanker kolorektal.


Copyright Katadata 2022