Studi Ungkap Kelelahan Orang Tua Dapat Berdampak Pada Mental Anak
GAYA HIDUP
May 08 2024, 15.18
Studi di Ohio State University baru-baru ini mengaitkan kelelahan orang tua dan praktik pengasuhan yang keras dengan tingginya insiden masalah kesehatan mental pada anak-anak. Studi ini dilakukan mengingat 57% orang tua melaporkan kelelahan dalam survei online terhadap 722 pengasuh yang dilakukan di Ohio State musim panas lalu.
“Kami mempunyai harapan yang tinggi terhadap diri kami sendiri sebagai orang tua; kami memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap apa yang seharusnya dilakukan anak-anak kami,” kata Kate Gawlik, salah satu peneliti utama dalam studi tersebut, dilansir dari New York Post, Rabu (8/5/24).
Para peneliti menemukan sebuah lingkaran setan, yakni orang tua yang memiliki anak dengan gangguan kesehatan mental mengungkapkan tingkat kelelahan yang lebih tinggi dan kemungkinan besar mereka akan menghina, mengkritik, membentak, memaki, dan/atau memukul anak tersebut. Pola asuh negatif inilah yang dikaitkan dengan lebih banyak masalah kesehatan mental pada anak.
Bernadette Melnyk, Wakil Presiden untuk Promosi Kesehatan dan Kepala Petugas Kesehatan di Ohio State mengatakan, ketika orang tua kelelahan, mereka akan mengalami lebih banyak depresi, kecemasan, dan stres, namun anak-anak mereka juga akan mengalami perilaku dan emosi yang lebih buruk.
“Jadi, sangat penting untuk menghadapi kisah nyata Anda jika Anda merasa lelah sebagai orang tua dan melakukan sesuatu untuk perawatan diri yang lebih baik,” tuturnya.
Sebagai bagian dari studi tahun 2022 tentang kelelahan orang tua selama pandemi COVID-19, Gawlik dan Melnyk mengembangkan Skala Kelelahan Orang Tua yang Bekerja agar orang tua dapat mengukur kelelahan mereka berdasarkan jawaban mereka terhadap survei 10 poin.
Rekomendasi bagi orang tua yang mengalami kelelahan termasuk menyisihkan waktu setiap hari untuk melakukan sesuatu demi kesehatan mental, mengurangi pemicu stres, dan mempertimbangkan untuk mencari bantuan.
“Orang tua melakukan tugasnya dengan baik dalam merawat anak-anak mereka dan orang lain, namun mereka sering kali tidak memprioritaskan perawatan diri mereka sendiri,” jelas Melnyk.
“Sebagai orang tua, kita tidak bisa terus-terusan menuang dari cangkir yang kosong. Jika anak-anak melihat orang tuanya menjaga diri dengan baik, kemungkinan besar mereka akan tumbuh dengan nilai tersebut juga. Hal ini mempunyai dampak yang besar terhadap anak-anak dan seluruh keluarga,” Melnyk menambahkan.
Gawlik dan Melnyk mendukung pendekatan pengasuhan positif, yang melibatkan pembangunan hubungan orang tua-anak melalui mendengarkan dan komunikasi, saling menghormati dan percaya, batasan yang konsisten, empati, penguatan positif, serta cinta dan dukungan tanpa syarat.
Berikut 8 tips mengasuh anak secara positif 1. Tunjukkan dan beri tahu anak Anda bahwa Anda menyayangi mereka 2. Perhatikan perilaku yang baik 3. Berikan struktur melalui rutinitas sehari-hari, termasuk saat makan malam dan sebelum tidur 4. Disiplin dengan lembut bila diperlukan 5. Tetapkan batasan dan batasan 6. Ajari anak Anda bahwa keputusan dan perilaku memiliki konsekuensi 7. Tetapkan ekspektasi yang realistis 8. Contohkan perilaku sehat
Meskipun persentasenya sangat kecil, angka ini masih setara dengan ratusan ribu kasus kanker usus besar di kalangan anak-anak dan dewasa muda setiap tahunnya.