Wisata Religi sambil Menikmati Keindahan Sunrise di Lereng Gunung Ungaran
GAYA HIDUP
May 24 2023, 06.36
Semarang, salah satu kota besar di Jawa Tengah tak pernah lepas dari perbincangan masyarakat, karena sejumlah objek wisatanya yang menarik hati pengunjung. Tidak banyak orang tahu, ada satu tempat wisata religi yang terletak di Lereng Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Wisata religi di Lereng Gunung Ungaran tersebut berupa sebuah sendang, yakni sumber mata air yang sangat jernih, serta makam seorang kyai bersama putranya, yang berjasa menyebarkan agama Islam kepada warga sekitar Lereng Gunung Ungaran pada puluhan tahun yang lalu.
Selain berwisata religi ziarah ke makam kyai dan putranya, para pengunjung juga bisa menikmati keindahan sunrise (matahari terbit) dari balik Gunung Ungaran sekitar pukul 05.00 WIB pagi.
Makam Kyai Hasan Munadi dan Hasan Dipuro
Kyai Hasan Munadi adalah salah satu murid Sunan Bonang yang menyebarkan Islam di Desa Nyatnyono, kampung halamannya di Lereng Gunung Ungaran, usai ia menimba ilmu di pondok pesantren Sunan Bonang.
Kala itu, Kyai Hasan Munadi menyebarkan Islam di Desa Nyatnyono bersama putranya, Kyai Hasan Dipuro, dan salah satu peninggalan mereka yang hingga kini masih digunakan oleh warga Desa Nyatnyono adalah masjid tempat mereka berdakwah.
Kyai Hasan Munadi dan putranya dimakamkan berdekatan, hanya dipisahkan oleh sebuah jalan beraspal menuju tempat parkir. Makam Kyai Hasan Munadi letaknya lebih tinggi dari makam putranya, dan untuk bisa sampai ke makam kedua kyai itu, para pengunjung harus menempuh jalanan beraspal yang menanjak menuju puncak Lereng Gunung Ungaran.
Bagi yang tidak kuat berjalan kaki karena posisi makam di daerah dataran tinggi, disediakan jasa ojek agar para pengunjung bisa lebih cepat sampai di puncak Lereng Gunung Ungaran, lokasi makam Kyai Hasan Munadi dan putranya.
Bagi para pengunjung yang membawa kendaraan pribadi, disediakan tempat parkir yang lumayan luas, lengkap dengan warung dan toko kecil yang menjual aneka sovenir, serta makanan dan minuman ringan.
Fasilitas lain yang disediakan di tempat itu adalah toilet dan kamar mandi yang tak memberikan tarif, alias gratis bagi para pengunjung, serta musala-musala kecil untuk warga Desa Nyatnyono dan para pengunjung.
Makam Kyai Hasan Munadi letaknya paling atas, di atas tempat parkir, dan di samping makam ada semacam tempat bersantai dengan bangku yang terbuat dari tegel. Di tempat bersantai inilah para pengunjung bisa menikmati cantiknya sunrise (matahari terbit) dengan sangat jelas, ditambah dengan pemandangan lampu kelap-kelip dari pusat Kota Semarang yang terlihat begitu indah.
Sendang Kalimah Toyyibah
Di lokasi yang sama, yaitu di puncak Lereng Gunung Ungaran, terdapat sumber mata air yang sangat jernih, yang oleh penduduk Desa Nyatnyono disebut sebagai Sendang Kalimah Toyyibah.
Tak sedikit warga Desa Nyatnyono maupun para pengunjung dari luar kota yang mandi di sendang ini, karena airnya yang sangat bening, bersih, dan segar, meski terasa sangat dingin setiap harinya.
Konon air di sendang ini dipercaya memberikan karomah atau khasiat khusus. Mulai dari kesehatan, rezeki, maupun ketenangan batin atau spiritual. Setiap hari ada ratusan peziarah yang rela mandi atau sekedar berwudhu untuk membersihkan diri mereka. Para peziarah juga bebas membawa pulang air tersebut menggunakan botol atau jerigen.
Sendang Nyatnyono terbuka untuk umum dan para peziarah yang datang juga tidak dikenakan tarif masuk atau pengambilan air.
Acara ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan pembuka dari Pastel Badge, band indie yang sedang naik daun, serta kolaborasi eksklusif dengan musisi berbakat Suar Nasution.
Melalui acara seperti ini, MudaBerdaya berharap dapat terus menjadi jembatan bagi generasi muda untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih kritis, percaya diri, dan berdaya.