Kurang Tidur Dapat Tingkatkan Risiko Diabetes

blog_10

GAYA HIDUP

Nov 24 2023, 11.14

Kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa kurang tidur kronis ringan dapat meningkatkan resistensi insulin pada wanita dan menimbulkan risiko potensial untuk diabetes tipe-2.

Dilansir dari laman Medical Daily, peneliti di Universitas Columbia menemukan bahwa wanita yang hanya melewatkan 90 menit tidur selama enam minggu memiliki peningkatan 12% dalam kadar insulin puasa, dibandingkan dengan mereka yang mempertahankan tidur yang cukup.

Efek defisit tidur sangat tinggi pada wanita pasca menopause, dengan tingkat insulin puasa meningkat sebesar 15%. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care.

Hiperinsulinemia atau peningkatan kadar insulin terhubung dengan resistensi insulin, yakni suatu kondisi di mana tubuh tidak merespons secara memadai terhadap insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk regulasi gula darah.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa dalam penelitian ini para peneliti merekrut 38 wanita sehat, termasuk 11 wanita pascamenopause, yang secara rutin tidur setidaknya tujuh jam setiap hari.

Wanita secara khusus dipilih sebagai subjek, karena para peneliti percaya bahwa defisit tidur memiliki dampak yang lebih besar pada kesehatan kardiometabolik wanita daripada pria.

"Sepanjang umur mereka, wanita menghadapi banyak perubahan dalam kebiasaan tidur mereka karena melahirkan anak, membesarkan anak, dan menopause. Dan lebih banyak wanita daripada pria memiliki persepsi bahwa mereka tidak cukup tidur," kata pemimpin studi Marie-Pierre St-Onge.

Kemudian, selama penelitian para peserta secara acak ditugaskan ke dua fase, masing-masing mencakup enam minggu. Dalam satu fase, para peserta melanjutkan tidur rutin mereka, sementara di fase lain, mereka menunda tidur selama 90 menit setiap malam, mempersingkat total tidur menjadi sekitar enam jam.

Jadwal tidur tersebut lalu diverifikasi menggunakan perangkat pelacakan yang dapat dikenakan. Insulin, glukosa, dan lemak tubuh peserta juga diukur.

Para peneliti mengatakan bahwa sementara kadar gula darah rata-rata tetap stabil untuk semua peserta sepanjang penelitian, ada peningkatan keseluruhan resistensi insulin hampir 15% dan lebih dari 20% di antara wanita pascamenopause.

"Fakta bahwa kami melihat hasil ini terlepas dari perubahan apapun dalam lemak tubuh, yang merupakan faktor risiko yang diketahui untuk diabetes tipe 2, berbicara tentang dampak pengurangan tidur ringan pada sel dan metabolisme penghasil insulin," kata St-Onge.

St-Onge menuturkan, intinya adalah tidur yang cukup setiap malam dapat menyebabkan kontrol gula darah yang lebih baik dan mengurangi risiko diabetes tipe 2, terutama di antara wanita pascamenopause.

Perlu diketahui juga bahwa jumlah tidur yang disarankan untuk orang dewasa yang sehat adalah antara tujuh dan sembilan jam setiap malam.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Paparan Cahaya Terang di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes

GAYA HIDUP

Jul 02 2024, 22.20

Peneliti menemukan bahwa paparan cahaya antara pukul 12:30 dan 6 pagi, terkait dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 67%.


Generic placeholder image

Wanita Lebih Sering Insomnia, Berikut Tips Tidur Sehat Bagi Segala Usia

GAYA HIDUP

Jun 27 2024, 14.18

40% wanita lebih mungkin mengalami insomnia dibandingkan pria.


Generic placeholder image

Pengangkatan Ovarium Dini Dapat Mempengaruhi Kesehatan Otak Wanita

GAYA HIDUP

Jun 25 2024, 09.39

Penelitian ini melibatkan 22 peserta yang menjalani ooforektomi bilateral pramenopause (PBO) – pengangkatan kedua ovarium – sebelum usia 40 tahun.


Generic placeholder image

Kasus Kanker Penis Meningkat di Seluruh Dunia! Kenali Gejalanya

GAYA HIDUP

Jun 24 2024, 18.54

Para peneliti juga mengamati peningkatan insiden kanker penis standar usia di 15 negara.


Generic placeholder image

Latihan Ini Dapat Mempertahankan Kekuatan Kaki Pada Pensiunan

GAYA HIDUP

Jun 20 2024, 10.02

Massa dan fungsi otot rangka menurun secara alami seiring bertambahnya usia, yang memengaruhi mobilitas dan otonomi.


Copyright Katadata 2022