Anda suka melakukan puasa intermiten? Bermain-main dengan metode penurunan berat badan yang digembar-gemborkan oleh para selebritis seperti Jennifer Aniston, Kourtney Kardashian dan Gwyneth Paltrow ternyata dapat mengacaukan otak Anda.
Para peneliti di Institut Manajemen Kesehatan di Beijing menemukan bahwa pembatasan energi intermiten (IER) dapat menyebabkan bakteri usus dan aktivitas otak berubah secara dramatis, dengan efek positif dan negatif.
Diet ini melibatkan hari-hari puasa bergantian, atau sesuatu yang mendekati puasa, dengan hari-hari makan normal. Peserta penelitian kehilangan berat badan rata-rata sekitar 16 kg selama dua bulan.
Puasa intermiten telah dikritik berulang kali karena dugaan risikonya, mulai dari diabetes tipe 2 hingga peningkatan kemungkinan kematian. Setelah bagian IER dari penelitian ini selesai, para peserta menunjukkan penurunan aktivitas daerah otak yang terlibat dalam pengaturan nafsu makan dan kecanduan.
"Di sini kami menunjukkan bahwa diet IER mengubah poros otak-usus-mikrobioma manusia. Perubahan yang diamati pada mikrobioma usus dan aktivitas di daerah otak yang berhubungan dengan makanan selama dan setelah penurunan berat badan sangat dinamis dan saling berkaitan dari waktu ke waktu,” kata Dr. Qiang Zeng dari HMI dilansir dari laman New York Post.
Hasil penelitian ini diperoleh dengan mempelajari sampel tinja dari 25 pria dan wanita Cina yang menjalani diet IER. Penelitian yang baru saja dipublikasikan di Frontiers in Cellular and Infection Microbiology ini juga menunjukkan bahwa metode penurunan berat badan ini dapat membantu mengurangi masalah-masalah yang berkaitan dengan obesitas seperti hipertensi, hiperlipidemia, dan disfungsi hati.
Namun, ada beberapa efek samping negatif yang dicatat, terutama pada fungsi eksekutif, yang akan berdampak pada keinginan kita untuk menurunkan berat badan.
"Mikrobioma usus yang sehat dan seimbang sangat penting untuk homeostasis energi dan mempertahankan berat badan normal," kata Dr. Yongli Li, juga dari Departemen Manajemen Kesehatan.
Selain membantu menjaga pola makan dan menurunkan berat badan, intermittent fasting atau diet puasa ini dianggap memiliki banyak manfaat lainnya bagi kesehatan tubuh.