Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Ini Prinsip Hidup Masyarakat Finlandia
LAINNYA
Mar 22 2024, 08.17
Selama enam tahun terakhir, Finlandia menduduki peringkat negara paling bahagia di dunia. Atas itu, publik pun bertanya-tanya apa sebenarnya yang membuat orang Finlandia begitu puas dengan kehidupan mereka, sehingga berada di fase bahagia seperti sekarang ini.
Frank Martela, PhD, seorang filsuf dan peneliti psikologi Finlandia yang mempelajari dasar-dasar kebahagiaan, sekaligus asisten profesor di Universitas Aalto di Finlandia, menceritakan bahwa citra dan prinsip diri nasional mereka adalah pendiam, tertutup dan agak melankolis.
Kemudian, sebagian besar kepuasan mereka juga berasal dari cara lembaga-lembaga di negara Finlandia yang sangat memperhatikan warganya. Selain itu, juga budaya dan nilai-nilai yang ada di masyarakat memainkan peran penting dalam cara menjalani hidup dan memikirkan kebahagiaan.
Martela menjelaskan bahwa hal-hal tersebut sebetulnya dapat terlihat dari empat frasa yang selalu mereka gunakan, dilansir dari CNBC Make It.
1. Siapa yang memiliki kebahagiaan harus menyembunyikannya
Martela mengatakan, mereka cenderung percaya bahwa jika Anda sudah menemukan kebahagiaan, Anda tidak boleh menunjukkannya. Bisa dibilang, ini adalah ekspresi yang aneh. Pepatah ini, yang diciptakan oleh penyair nasional Finlandia Eino Leino, berasal dari temperamen nasional yang sederhana. Pertunjukan kekayaan dan kesuksesan yang terang-terangan dijauhi di sini.
Misalnya saja di ibu kota Helsinki, Anda akan jarang melihat mobil mewah atau mahal di jalanan. Bahkan para CEO dan ahli finansial di sini cenderung mengendarai Volvo dan Volkswagen yang membosankan daripada apa pun yang membuat mereka menonjol.
“Sudah menjadi sifat manusia untuk membandingkan diri kita dengan orang lain, yang seringkali berdampak negatif pada kebahagiaan kita. Namun, di Finlandia dan negara-negara Nordik lainnya, masyarakat cenderung tidak menyadari perbandingan tersebut dan lebih puas,” tutur dia.
2. Orang pesimis tidak akan pernah kecewa
Meski ini adalah pepatah Finlandia kuno yang tidak jelas asal usulnya. Namun hal tersebut selalu menjadi budaya yang konstan.
Martela mengatakan, mereka percaya bahwa kemunduran adalah fakta kehidupan. Anda akan mengalami rasa sakit, kekecewaan dan bahkan tragedi. Namun, ini bukanlah sesuatu harus ditakuti, karena mereka tahu bahwa mereka memiliki sumber daya yang bisa digunakan untuk menghadapi tantangan ini secara emosional.
“Salah satu filsuf favorit saya adalah Charles Peirce. Ia adalah orang Amerika, namun filosofinya mengenai ‘meliorisme’ yang pada dasarnya menyatakan bahwa segala sesuatunya bukanlah yang terburuk atau terbaik, namun selalu mampu diperbaiki. Ini adalah sebuah sikap yang dianut oleh banyak orang Finlandia, termasuk saya sendiri,” jelasnya.
Menurutnya, apapun situasi pasti selalu ada sesuatu yang bisa diperbaiki. Menerima perjuangan yang tak terhindarkan ini, sambil berfokus pada apa yang masih ada di tangan Anda dan dapat ditingkatkan, akan membuat Anda tetap aktif dan berenergi bahkan di masa-masa sulit.
3. Setiap orang memiliki kebahagian sendiri-sendiri
Pepatah ini berasal dari zaman Romawi kuno – “Faber est suae quisque fortunae” dan telah lama populer di Finlandia. Ini mengingatkan orang Finlandia bahwa kita semua harus menempa kebahagiaan kita sendiri dan tidak akan diberikan kepada kita di piring perak.
Menurut Martela, meskipun setiap orang harus bertanggung jawab atas hidupnya sendiri, penelitian menunjukkan bahwa siapa kita, apa yang dapat kita capai dalam hidup, dan kebahagiaan kita sering kali merupakan hasil gabungan dari orang-orang di sekitar. Selain itu, seberapa besar dukungan yang kita peroleh sering kali juga menentukan di mana kita akan berakhir dalam hidup.
“Oleh karena itu, saya lebih memilih versi modifikasi dari frasa ini: ‘Setiap orang adalah pusat dari kebahagiaannya sendiri’,” jelasnya.
4. Beberapa orang bahagia, semua orang mengalami musim panas
Ini adalah ungkapan Finlandia favorit lainnya yang telah diwariskan selama lebih dari 100 tahun.
Kebanyakan orang Finlandia memahami bahwa meskipun ada aspek kehidupan yang dapat kita pengaruhi atau ubah, ada banyak hal yang tidak dapat kita kendalikan. Jadi, tak ada gunanya iri pada mereka yang sedang bahagia saat ini, meski kita sedang berjuang.
Terkadang hidup memberi, terkadang dibutuhkan. Besok mungkin orang lain yang mengalami masa sulit, sementara sesuatu yang menyenangkan menghampiri Anda.
“Kami orang Finlandia tahu bahwa, apa pun situasinya, Anda selalu dapat mengandalkan satu hal: cepat atau lambat, musim panas akan tiba bagi kita semua,” tuturnya.